DALIL & GAMBAR GERAKAN SHOLAT
SESUAI AL QURโAN DAN AS SUNNAH
Sholat adalah amal perbuatan manusia yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat. Hal ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 864, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู dimana beliau berkata bahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅูููู ุฃูููููู ู ูุง ููุญูุงุณูุจู ุงููููุงุณู ุจููู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู ู ููู ุฃูุนูู ูุงููููู ู ุงูุตููููุงุฉู ููุงูู ููููููู ุฑูุจููููุง ุฌูููู ููุนูุฒูู ููู ูููุงุฆูููุชููู ูููููู ุฃูุนูููู ู ุงููุธูุฑููุง ููู ุตูููุงุฉู ุนูุจูุฏูู ุฃูุชูู ููููุง ุฃูู ู ููููุตูููุง ููุฅููู ููุงููุชู ุชูุงู ููุฉู ููุชูุจูุชู ูููู ุชูุงู ููุฉู ููุฅููู ููุงูู ุงููุชูููุตู ู ูููููุง ุดูููุฆูุง ููุงูู ุงููุธูุฑููุง ูููู ููุนูุจูุฏูู ู ููู ุชูุทููููุนู ููุฅููู ููุงูู ูููู ุชูุทููููุนู ููุงูู ุฃูุชูู ูููุง ููุนูุจูุฏูู ููุฑููุถูุชููู ู ููู ุชูุทููููุนููู ุซูู ูู ุชูุคูุฎูุฐู ุงููุฃูุนูู ูุงูู ุนูููู ุฐูุงููู ู
Artinya:
โSesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya. Robb kita โAzza wa Jalla berfirman kepada para malaikat-Nya -sedangkan Dia lebih mengetahui-, โPerhatikan sholat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?โ
Sekiranya sempurna, maka akan dituliskan baginya dengan sempurna, dan jika terdapat kekurangan maka Allooh berfirman, โPerhatikan lagi, apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunnah?โ
Jikalau terdapat sholat sunnahnya, Allooh berfirman, โSempurnakanlah kekurangan yang ada pada sholat wajib hamba-Ku itu dengan sholat sunnahnya.โ
Kemudian semua amal manusia akan dihisab dengan cara demikian.โ
Tentang sholat ini, kaum Muslimin diperintahkan untuk menegakkan sholat fardhu itu 5X sehari, namun tidak sedikit diantara kaum Muslimin yang belum mengetahui tata cara sholat yang sesuai tuntunan Rosuul-nya ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ; padahal Nabi Muhammad ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู telah bersabda, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 631, dari Shohabat bernama Maalik bin Al Huwairits ุฑุถู ุงููู ุนูู ketika beliau bersama rombongan 20 orang menginap 20 hari di Madinah untuk mempelajari tentang Islam dan selanjutnya agar diajarkan kepada kaumnya, lalu disela-sela itu Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda :
ููุตูููููุง ููู ูุง ุฑูุฃููุชูู ูููููู ุฃูุตูููู
Artinya:
โDan sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat.โ
Oleh karena itu hendaknya kaum Muslimin mengikuti gerakan-gerakan sholat sebagaimana yang dituntunkan Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , karena itu adalah amalannya yang pertama kali akan dihisab di hari Kiamat.
Berikut ini akan diuraikan tentang Gerakan-Gerakan Sholat beserta dalil-dalilnya dari Al Quran dan As Sunnah; dimana hal ini berlaku bagi laki-laki maupun perempuan, sama saja.
1. SHOLAT DENGAN BERDIRI / DUDUK / BERBARING :
Apabila seseorang hendak memulai sholat, maka ia berdiri menghadap Kiblat atau kearah Kiblat, sebagaimana Allooh ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 238-239 :
ุญูุงููุธููุงู ุนูููู ุงูุตููููููุงุชู ูุงูุตูููุงูุฉู ุงููููุณูุทูู ูููููู ููุงู ูููููู ููุงููุชูููู ๏ดฟูขูฃูจ๏ดพ ููุฅูู ุฎูููุชูู ู ููุฑูุฌูุงูุงู ุฃููู ุฑูููุจูุงูุงู ููุฅูุฐูุง ุฃูู ููุชูู ู ููุงุฐูููุฑููุงู ุงููููู ููู ูุง ุนููููู ูููู ู ููุง ููู ู ุชูููููููุงู ุชูุนูููู ูููู ๏ดฟูขูฃูฉ๏ดพ
Artinya:
(238) โPeliharalah segala sholat-(mu), dan (peliharalah) sholat wusthoo. Berdirilah karena Allooh (dalam sholatmu) dengan khusyu`.
(239) Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian apabila kamu telah aman, maka sebutlah Allooh (sholatlah), sebagaimana Allooh telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.โ
Apabila ia tidak sanggup untuk berdiri akibat suatu udzur (antara lain sakit, dan sebagainya) maka ia dapat sholat dengan duduk ataupun berbaring, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 1117, dari Shohabat โImron bin Hushoin ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
โ ูุงูุช ุจู ุจูููุงุณูุฑุ ูุณุฃูุช ุฑุณููู ุงููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุ ููุงู : โ ุตููู ูุงุฆู ุงู ุ ูุฅูู ูู ุชุณุชุทุนู ุ ููุงุนุฏุงู ุ ูุฅู ูู ุชุณุชุทุนู ุ ูุนูู ุฌูุจู โ
Artinya:
โAku menderita wasir, maka aku bertanya pada Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , kemudian beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู menjawab, โSholatlah engkau dengan berdiri. Jika kamu tidak mampu maka duduklah. Dan jika kamu tidak mampu maka berbaringlah.โ
2. MENGHADAP KIBLAT :
Jika seorang Muslim berada di kawasan atau belahan dunia dimana dia tidak memungkinkan untuk melihat Kaโbah, maka hendaknya dia mengetahui persisarah Kiblat, dimana dia harus mengarahkan sholatnya kearah Kiblat tersebut, sebagaimana dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 115 berikut ini:
ููููููููู ุงููู ูุดูุฑููู ููุงููู ูุบูุฑูุจู ููุฃูููููู ูุง ุชูููููููุง ููุซูู ูู ููุฌููู ุงูููููู ุฅูููู ุงูููููู ููุงุณูุนู ุนููููู ู
Artinya:
โDan kepunyaan Allooh-lah timur dan barat, maka ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allooh. Sesungguhnya Allooh Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.โ
Ayat ini ditafsirkan oleh Imaam Mujaahid ุฑุญู ู ุงููู, beliau berkata, โDimanapun kalian berada, hadapkanlah wajah kalian pada Kiblat Allooh ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู. Karena kalian memiliki Kiblat yang kalian berkiblat padanya, yaitu Kaโbah.โ (Tafsir Imaam Ibnu Katsir Jilid I halaman 391)
Akan tetapi jika seorang Muslim sedang berada dihadapan Kaโbah, maka dia wajib menghadapkan tubuh dan wajahnya ke Kaโbah, sebagaimana Allooh ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู berfirman dalam QS. Al Baqoroh (2) ayat 144 berikut ini:
ููุฏู ููุฑูู ุชููููููุจู ููุฌููููู ููู ุงูุณููู ูุงุก ูููููููููููููููููู ููุจูููุฉู ุชูุฑูุถูุงููุง ููููููู ููุฌููููู ุดูุทูุฑู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ุงููุญูุฑูุงู ู ููุญูููุซู ู ูุง ูููุชูู ู ููููููููุงู ููุฌูููููููู ู ุดูุทูุฑููู ููุฅูููู ุงูููุฐูููู ุฃูููุชููุงู ุงููููุชูุงุจู ููููุนูููู ูููู ุฃูููููู ุงููุญูููู ู ูู ุฑููุจููููู ู ููู ูุง ุงููููู ุจูุบูุงูููู ุนูู ููุง ููุนูู ูููููู ๏ดฟูกูคูค๏ดพ
Artinya:
โSungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Robb-nya; dan Allooh sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.โ
Juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 6251 dan Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅูุฐูุง ููู ูุชู ุฅูููู ุงูุตูููุงูุฉู ููุฃูุณูุจูุบู ุงููููุถููุกู ุซูู ูู ุงุณูุชูููุจููู ุงููููุจูููุฉู ููููุจููุฑู
Artinya:
โJika kamu berdiri sholat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke Kiblat, kemudian bertakbirlah.โ
3. TAKBIIROTUL IHROM :
3.1. Membarengkan niat sholat dalam hati bersamaan (berdekatan dengan) gerakan Takbirotul Ihrom.
A) NIAT SHOLAT KARENA ALLOOH, DIDALAM HATI:
Adapun berkaitan dengan masalah Niat Sholat, maka sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Al Bukhoory no: 1, dari Shohabat โUmar bin Khoththoob ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅููููู ูุง ุงูุฃูุนูู ูุงูู ุจูุงูููููููุงุชูุ ููุฅููููู ูุง ููููููู ุงู ูุฑูุฆู ู ูุง ููููู
Artinya:
โSesungguhnya seluruh amalan itu (hendaknya) dibarengi oleh niat dan sesungguhnya setiap orang berhak mendapat dari apa yang diniatkannya.โ
Artinya setiap orang yang hendak sholat, usahakan membarengkan niat sholatnya dengan awal sholatnya; dalam hal ini Takbiirotul Ihroom.
Dan tidak perlu melafadzkan โUsholliโฆ.โ melalui mulutnya, akan tetapi niat tersebut cukup digerakkan dan disengajakan oleh hatinya bahwa dia akan sholat.
B) MENGANGKAT KEDUA TANGAN:
Mengangkat kedua tangan saat Takbiirotul Ihroom dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 753 dan Imaam At Turmudzy no: 240, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ุฑูููุนู ููุฏููููู ู ูุฏููุง
Artinya:
โBahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู Jika memasuki sholat, maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya sembari menjulurkannya.โ
3.2. Adapun posisi tangan saat Takbiirotul Ihrom, bisa dengan 2 pilihan cara:
C) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR BAHU:
Adapun posisi kedua tangan tersebut sejajar dengan bahu adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 722, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุฅูุฐูุง ููุงู ู ุฅูููู ุงูุตููููุงุฉู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุชููู ุชูููููู ุญูุฐููู ู ูููููุจููููู
Artinya:
โAdalah Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู jika berdiri sholat, beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya.โ
Juga beliau ุฑุถู ุงููู ุนูู berkata,
ุฑูุฃูููุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูุฐูุง ุงููุชูุชูุญู ุงูุตูููุงูุฉู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุชููู ููุญูุงุฐููู ู ูููููุจููููู ููููุจููู ุฃููู ููุฑูููุนู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ูููุงู ููุฑูููุนูููู ูุง ุจููููู ุงูุณููุฌูุฏูุชููููู
Artinya:
โAku melihat Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila membuka sholat, maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,โ dan ketika bangun dari rukuโ. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.โ
(Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู)
D) MENGANGKAT KEDUA TANGAN HINGGA UJUNG JARI SEJAJAR KEDUA DAUN TELINGA:
Akan tetapi terdapat Hadits yang dikeluarkan oleh Ibnu Al Jaruud dalam Kitab โAl Muntaqoโ no: 202, dari Waaโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู. Bahwa beliau berkata:
ูุฃูุธุฑู ุงูู ุตูุงุฉ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุงู ููู ุง ุงูุชุชุญ ุงูุตูุงุฉ ูุจุฑ ูุฑูุน ูุฏูู ูุฑุฃูุช ุฅุจูุงู ูู ูุฑูุจุง ู ู ุฃุฐูููููุฐูููุฑู ุงููุญูุฏููุซู ุ ููุณูุฌูุฏู ููููุถูุนู ุฑูุฃูุณููู ุจููููู ููุฏููููู ุนูููู ู ูุซููู ู ูููุฏูุงุฑูููู ูุง ุญูููู ุงููุชูุชูุญู ุงูุตูููุงูุฉู
Artinya:
โSungguh aku melihat Sholat Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dimana ketika beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู membuka sholat, beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bertakbir dan mengangkat kedua tangannya sehingga aku lihat kedua ibu jarinya dekat dengan kedua telinganya.โ
Dan juga sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ahmad no: 18869, dari Shohabat Waaโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, dishohiihkan oleh Syaikh Syuโaib Al Arnaโuuth, bahwa beliau ุฑุถู ุงููู ุนูู melihat:
ุฑุฃูุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุฑูุน ูุฏูู ุญูู ุงูุชุชุญ ุงูุตูุงุฉ ุญุชู ุญุงุฐุช ุฅุจูุงู ู ุดุญู ุฉ ุฃุฐููู
Artinya:
โRosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya ketika membuka sholatsehingga kedua ibu jarinya sejajar dengan daun kedua telinganya.โ
Jadi ada 2 pilihan bagi posisi mengangkat tangan tersebut, boleh sejajar dengan bahu, dan boleh pula sejajar dengan kedua daun telinga.
3.3. Posisi jari-jemari tangan tidak rapat dan tidak terlalu renggang (biasa saja).
3.4. Hadapkan telapak tangan kearah Kiblat.
3.5. Posisi tangan setelah Takbiirotul Ihroom :
A) MELETAKKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI, DIATAS DADA
Setelah Takbir โAlloohu Akbarโ usai, letakkanlah tangan kanan diatas tangan kiri, diatas dada.
Hal ini sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Ibnu Hudzaimah no: 479, dari Shohabat Waaโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, berikut ini:
ุตููุช ู ุน ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ูุฏู ุงููุณุฑู ุนูู ุตุฏุฑู
Artinya:
โAku sholat bersama Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dan beliau meletakkan tangan kanannya diatas tangan kirinya DIATAS DADANYA.โ
B) 3 POSISI PELETAKAN TANGAN KANAN DIATAS TANGAN KIRI
Hal ini dilakukan dengan 3 pilihan cara, sesuai dengan kondisi kepadatan jamaโah sholat, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 727 dan Imaam Ahmad no: 18890, dari Shohabat Waaโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู berikut ini:
ุซู ูุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ููู ุงููุณุฑู ูุงูุฑุณุบ ูุงูุณุงุนุฏ
Artinya:
โโฆ Kemudian beliau (Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ) meletakkan tangan kanannyadiatas punggung telapak tangan kirinya dan atau pada pergelangan tangan kirinya dan atau pada punggung tangan kirinyaโฆโ
Bahkan terdapat dalam riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 740 dari Sahl bin Saโadุฑุถู ุงููู ุนูู bahwa beliau ุฑุถู ุงููู ุนูู berkata,
ููุงูู ุงููููุงุณู ููุคูู ูุฑูููู ุฃููู ููุถูุนู ุงูุฑููุฌููู ุงููููุฏู ุงููููู ูููู ุนูููู ุฐูุฑูุงุนููู ุงููููุณูุฑูู ููู ุงูุตูููุงูุฉู
Artinya:
โAdalah orang-orang diperintahkan agar meletakkan tangan kanannya diatas siku tangan kirinya dalam sholatโฆโ
Adapun meletakkan kedua tangan dibawah dada (di pusar / di pinggang sebelah kiri), maka semua itu adalah Haditsnya LEMAH.
B-1. Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi jamaah sholat longgar.
B-2. Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat agak padat.
B-3. Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat padat.
3.6. Tujukan pandangan mata kearah tempat sujud. Dan dilarang pandangan mata bergentayangan keatas โ kebawah โ kekiri dan kekanan.
ARAH MATA SAAT SHOLAT :
Imaam Muhammad bin Siriin ุฑุญู ู ุงููู berkata, โPara Shohabat mengangkat pandangan mereka ke langit dalam sholat. Akan tetapi ketika ayat ini (QS Al Muโminuun (23) ayat 1-2) turun, maka mereka menundukkan pandangan mereka ke tempat sujud mereka.โ (Tafsiir Imaam Ibnu Katsiir Jilid 5 halaman 461)
Berikut ini adalah firman Allooh ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู dalam QS. Al Muโminuun (23) ayat 1-2 tersebut :
ููุฏู ุฃูููููุญู ุงููู ูุคูู ูููููู ๏ดฟูก๏ดพ ุงูููุฐูููู ููู ู ููู ุตูููุงุชูููู ู ุฎูุงุดูุนูููู ๏ดฟูข๏ดพ
Artinya:
(1) โSesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
(2) (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam sholatnya.โ
Dan sebagaimana terdapat keterangan dari โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง bahwa sebagaimana diriwayatkan oleh Imaam Al Haakim dalam Kitab โAl Mustadrokโ no: 1761 dan kata beliau keterangan itu disebutnya sebagai Hadits yang Shohiih, memenuhi syarat Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim, hanya saja mereka tidak mengeluarkannya; juga diriwayatkan oleh Al Imaam Al Baihaqy dalam โAs Sunnan Al Kubroโ no: 9726, dan syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam โSifat Sholat Nabiโ Jilid 1 halaman 232 menyetujui penshohiihan keduanya. Bahwa โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง mengagumi seorang Muslim ketika masuk Kaโbah mengangkat pandangannya kearah atap Kaโbah, berdoa sebagai bentuk pengagungan terhadap Allooh ุณุจุญุงูู ูุชุนุงูู, lalu ketika itu Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู masuk, sedangkan Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู tidak meninggalkan pandangannya dari tempat sujudnya sehingga dia keluar dari Kaโbah.
Syaikh Al โUtsaimiin ุฑุญู ู ุงููู menjelaskan dalam Syarah beliau terhadap Kitab Zaadul MustaqniโJilid 3 halaman 15, bahwa mengarahkan pandangan kearah tempat sujud adalah menjadi sikap kebanyakan ahlul โIlmu.
Demikian pula Syaikh Nashiruddin Al Albaany ุฑุญู ู ุงููู dalam Kitab โSifat Sholat Nabiโ Jilid 1 halaman 233 mengatakan bahwa pendapat inilah yang benar dari madzab Hanafi; yaitu bahwa beliau menganjurkan agar seseorang yang sholat mengarahkan pandangannya ke tempat sujudnya, karena yang demikian itu adalah lebih dekat kepada khusyuโ dan itulah yang benar.
4. RUKUUโ :
Adapun ketika rukuuโ, maka ikutilah tuntunan gerakan tangan dan tubuh sebagaimana berikut ini:
A) GERAKAN TANGAN KETIKA RUKUUโ
Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu, ketika bertakbir untuk rukuuโ dan ketika bangun dari rukuuโ adalah dijelaskan di dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 735 dan Imaam An NasaaโI no: 1059, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa:
ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุงูู ููุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุฐููู ู ูููููุจููููู ุฅูุฐูุง ุงููุชูุชูุญู ุงูุตููููุงุฉู ููุฅูุฐูุง ููุจููุฑู ูููุฑูููููุนู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ุฑูููุนูููู ูุง
Artinya:
โRosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya ketika memulai sholat dan ketika bertakbir untuk rukuuโ dan ketika beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bangun dari rukuuโ.โ
B) LETAK TANGAN DISAAT RUKUUโ
Posisi jari-jari tangan setelahnya adalah berada di lutut (bukan di paha, dan bukan di betis)
Meletakkan kedua tangan tersebut diatas lutut tersebut adalah sesuai dengan Hadits Riwayat Imaam Abu Daawud no: 747, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ุนููููู ูููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุงูุตูููุงูุฉู ููููุจููุฑู ููุฑูููุนู ููุฏููููู ููููู ููุง ุฑูููุนู ุทูุจูููู ููุฏููููู ุจููููู ุฑูููุจูุชููููู ููุงูู ููุจูููุบู ุฐููููู ุณูุนูุฏูุง ููููุงูู ุตูุฏููู ุฃูุฎูู ููุฏู ูููููุง ููููุนููู ููุฐูุง ุซูู ูู ุฃูู ูุฑูููุง ุจูููุฐูุง ููุนูููู ุงูุฅูู ูุณูุงูู ุนูููู ุงูุฑููููุจูุชููููู
Artinya:
โRosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengajari kami sholat, lalu beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bertakbir dan mengangkat kedua tangannya, dan ketika rukuuโ beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meletakkan kedua tangannya diatas lututnya.โ
Dimana yang demikian itu dibenarkan oleh Saโad ุฑุถู ุงููู ุนูู, dengan mengatakan, โKami mengerjakan ini, kemudian kami diperintahkan dengan ini, yaitu memegang kedua lutut.โ
C) KEADAAN TUBUH PADA SAAT RUKUUโ
โ Punggung harus rata
โ Kepala tidak mendongak keatas dan tidak menunduk kebawah, melainkan harus lurus.
Hal ini adalah dijelaskan dalam dalil-dalil berikut ini:
Gerakan tubuh ketika rukuuโ adalah sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1138, dari โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง, bahwa beliau ุฑุถู ุงููู ุนููุง berkata:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ููุณูุชูููุชูุญู ุงูุตูููุงูุฉู ุจูุงูุชููููุจููุฑู ููุงููููุฑูุงุกูุฉู ุจู (ุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ูููู) ููููุงูู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ููู ู ููุดูุฎูุตู ุฑูุฃูุณููู ููููู ู ููุตููููุจููู ูููููููู ุจููููู ุฐููููู ููููุงูู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ููู ู ููุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ููุณูุชููููู ููุงุฆูู ูุง ููููุงูู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุณููุฌูุฏูุฉู ููู ู ููุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ููุณูุชููููู ุฌูุงููุณูุง ููููุงูู ููููููู ููู ููููู ุฑูููุนูุชููููู ุงูุชููุญููููุฉู ููููุงูู ููููุฑูุดู ุฑูุฌููููู ุงููููุณูุฑูู ููููููุตูุจู ุฑูุฌููููู ุงููููู ูููู ููููุงูู ููููููู ุนููู ุนูููุจูุฉู ุงูุดููููุทูุงูู ููููููููู ุฃููู ููููุชูุฑูุดู ุงูุฑููุฌููู ุฐูุฑูุงุนููููู ุงููุชูุฑูุงุดู ุงูุณููุจูุนู ููููุงูู ููุฎูุชูู ู ุงูุตูููุงูุฉู ุจูุงูุชููุณููููู ู
Artinya:
โAdalah Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู membuka sholat dengan Takbir dan membuka bacaan dengan โAlhamdulillaahirrobbil โaalamiinโ. Dan jika beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู rukuuโ, beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู tidak menengadahkan kepalanya keatas, akan tetapi tidak juga menundukkannya, tetapi diantara keduanya (rata). Dan jika beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bangun dari rukuuโ, beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู tidak langsung bersujud sehingga berdiri tegak terlebih dahulu. Dan apabila beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kepalanya dari sujud, belum sujud lagi sehingga duduk dengan lurus. Dan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู pada setiap dua rokaat membaca Tahhiyyat dimana beliau menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya. Dan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู melarang dari duduk syaithoon. Dan melarang seseorang menghamparkan kedua sikunya sebagaiman terkaman binatang buas. Dan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู menutup sholatnya dengan Salam.โ
Dan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meratakan punggungnya pada saat rukuuโ. Hal ini sebagaimana terdapat Hadits diriwayatkan oleh Imaam Ibnu Maajah no: 872, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dari Waabishoh bin Maโbad ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa beliau berkata:
ุฑุฃูุช ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุตูู . ููุงู ุฅุฐุง ุฑูุน ุณูู ุธูุฑู ุญุชู ูู ุตุจ ุนููู ุงูู ุงุก ูุงุณุชูุฑ
Artinya:
โAku melihat Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sholat, beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meratakan punggungnya sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut tidak tumpah.โ
D) LAMANYA RUKUUโ
Sedangkan lamanya seseorang rukuuโ adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 1085, dari Barooโ bin โAazib ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ุฑูู ูููุชู ุงูุตูููุงูุฉู ู ูุนู ู ูุญูู ููุฏู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููููุฌูุฏูุชู ููููุงู ููู ููุฑูููุนูุชููู ููุงุนูุชูุฏูุงูููู ุจูุนูุฏู ุฑููููุนููู ููุณูุฌูุฏูุชููู ููุฌูููุณูุชููู ุจููููู ุงูุณููุฌูุฏูุชููููู ููุณูุฌูุฏูุชููู ููุฌูููุณูุชููู ู ูุง ุจููููู ุงูุชููุณููููู ู ููุงูุงูููุตูุฑูุงูู ููุฑููุจูุง ู ููู ุงูุณููููุงุกู
Artinya:
โAku sholat bersama Muhammad ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู lalu aku dapati berdirinya, rukuuโnya, iโtidaal-nya setelah rukuuโ, dan sujudnya, dan duduknya diantara dua sujud, dan sujudnya dan duduknya diantara Salam dan berpaling; adalah mendekati sama (lamanya).โ
5. IโTIDAAL :
Jika kita selesai melaksanakan rukuuโ sebagaimana penjelasan diatas, maka gerakan berikutnya adalah Iโtidaal; yaitu gerakan yang dilakukan antara rukuuโ dan sujud. Dimana kita bangun dari rukuuโ, kemudian berdiri tegak lurus sejenak, kemudian berikutnya sujud.
Hal ini sebagaimana kita dapati Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู melaksanakan dan mencontohkannya sebagai berikut:
5.1. PERINTAH UNTUK BERDIRI TEGAK LURUS SAAT IโTIDAAL
Meluruskan seluruh sendi tubuh, terutama punggung ke tempat semula, sehingga kita berada dalam posisi berdiri tegak. Hal ini ditegaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 10812, dan Syaikh Syuโaib Al Arnaaโuth meng-Hasankannya. Bahkan Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Kitab โShohiih At Targhiib wat Tarhiibโ no: 531 mengatakan Hadits ini Shohiih Lighoirihi, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ูุง ููุธุฑ ุงููู ุฅูู ุตูุงุฉ ุฑุฌู ูุง ูููู ุตูุจู ุจูู ุฑููุนู ูุณุฌูุฏู
Artinya:
โAllooh tidak akan memandang pada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang rusuknya antara rukuuโ-nya dan sujud-nya.โ
5.2. POSISI BADAN TEGAK LURUS SAAT IโTIDAAL
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498 dari โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง bahwa:
ููููุงูู ุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ููู ู ููุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ููุณูุชููููู ููุงุฆูู ูุง
Artinya:
โAdalah Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila mengangkat kepalanya dari rukuuโ, tidak bersujud sehingga berposisi berdiri tegak lurus.โ
Bahkan lebih jelas lagi adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalamShohiih-nya no: 828, dimana para Shohabat menggambarkan bahwa:
ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฃูู ููููู ููุฏููููู ู ููู ุฑูููุจูุชููููู ุซูู ูู ููุตูุฑู ุธูููุฑููู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ุงุณูุชูููู ุญูุชููู ููุนููุฏู ููููู ููููุงุฑู ู ูููุงูููู
Artinya:
โRosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila rukuuโ maka kedua tangan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู menggenggam kedua lutut, kemudian meluruskan punggungnya dan apabila mengangkat kepalanya dari rukuuโ beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู berdiri tegak sehingga setiap sendi kembali ke tempat semula.โ
5.3. THUMAโNINAH DALAM IโTIDAAL
Thumaโninah artinya berhenti sejenak (sejenak itu adalah lama waktunya sekedar seorang mengucapkan satu kali tasbih), antara satu gerakan ke gerakan yang lainnya.
Dimana thumaโninah ini dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 6667 dan Al Imaam Muslim no: 397, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุซูู ูู ุงุฑูููุนู ุญูุชููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุฑูุงููุนูุง ุซูู ูู ุงุฑูููุนู ุญูุชููู ุชูุนูุชูุฏููู ููุงุฆูู ูุง ุซูู ูู ุงุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุณูุงุฌูุฏูุง
Artinya:
โKemudian rukuuโ-lah kamu sehingga thumaโninah dalam keadaan rukuuโ; kemudian bangkitlah kamu dari rukuuโ sehingga kamu Iโtidaal dalam keadaan berdiri thumaโninah, kemudian sujudlah sehingga kamu sujud dalam keadaan thumaโninah.โ
5.4. POSISI TANGAN SAAT IโTIDAAL
Tentang posisi tangan pada saat Iโtidaal yang tepat adalah kembali meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada (dengan 3 pilihan posisi sebagaimana telah dijelaskan diatas dalam masalah posisi tangan setelah takbiirotul ihroom).
a) Posisi telapak tangan kanan diatas telapak tangan kiri, saat sholat sendirian atau kondisi jamaah sholat longgar.
b) Posisi telapak tangan kanan menggenggam pergelangan tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat agak padat.
c) Posisi telapak tangan kanan menggenggam punggung tangan kiri, saat kondisi jamaah sholat padat.
Adapun yang menjadi dalil terhadap hal itu adalah apa yang diriwayatkan oleh Al Imaam Al Bukhoory dalam Shohiih-nya no: 740, dari salah seorang Shohabat bernama Sahl bin Saโad ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ููุงูู ุงููููุงุณู ููุคูู ูุฑูููู ุฃููู ููุถูุนู ุงูุฑููุฌููู ุงููููุฏู ุงููููู ูููู ุนูููู ุฐูุฑูุงุนููู ุงููููุณูุฑูู ููู ุงูุตูููุงูุฉู
Artinya:
โAdalah orang-orang (para Shohabat) diperintahkan (โ tentunya oleh Rosuululloohุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู โ pen.) agar seseorang meletakkan tangan kanannya diatas siku kirinya dalam sholat.โ
Hal ini tidak aneh, karena posisi tangan dalam sholat adalah asal muasalnya seperti ini, sebagaimana telah terdahulu penjelasannya. Ketika kita merubah posisi tangan kita, itu adalah disebabkan adanya dalil yang menyebabkan kita mengikuti tuntunannya, seperti saat rukuuโ dimana kedua tangan kita itu di lutut; dan ketika sujud maka kedua tangan kita itu menapak ke tanah; dan ketika duduk antara dua sujud; juga tasyahhud maka tangan kita itu diatas paha.
Semua posisi tangan kita itu adalah pada posisi tangan sebagaimana yang dijelaskan oleh Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , maka ketika tidak ada penjelasan dimana letak posisi tangan kita disaat Iโtidaal, otomatis tangan kita itu adalah kembali ke posisi semula, karena kita sadari bersama bahwa saat ini kita sedang sholat. Sedangkan posisi tangan pada saat sholat adalah tangan kanan diatas tangan kiri diatas dada. Yang demikian itu lah yang menjadi jawaban Syaikh Al โUtsaimin ุฑุญู ู ุงููู dalam โKoleksi Fatwa dan Risalahโ-nya no: 450.
6. SUJUD :
6.1. URUTAN GERAK MENUJU SUJUD
A) MENGANGKAT KEDUA TANGAN, SEBAGAIMANA GERAKAN TAKBIIROTUL IHROOM
Kemudian apabila seorang Muslim hendak bergerak menuju sujud maka ia mengangkat kedua tangan terlebih dahulu sebagaimana gerakan takbiirotul ihroom yang dijelaskan dalam Hadits Riwayat Imaam Muslim no: 390, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู berikut ini bahwa beliau berkata:
ุฅูุฐูุง ุงููุชูุชูุญู ุงูุตูููุงูุฉู ุฑูููุนู ููุฏููููู ุญูุชููู ููุญูุงุฐููู ู ูููููุจููููู ููููุจููู ุฃููู ููุฑูููุนู ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ูููุงู ููุฑูููุนูููู ูุง ุจููููู ุงูุณููุฌูุฏูุชููููู
Artinya:
โAku melihat Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila membuka sholat, maka beliaumengangkat kedua tangannya hingga sejajar dengan kedua bahunya, dan ketika akan ruku,โ dan ketika bangun dari rukuโ. Tetapi tidak mengangkat kedua tangannya diantara dua sujud.โ
B) BERGERAK TURUN MENUJU SUJUD
Dan mengucapkan โAlloohu Akbarโ ketika ia turun menuju sujud, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 803 dan Al Imaam Muslim no: 392, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู :
ุซูู ูู ููููููู ุงูููููู ุฃูููุจูุฑู ุญูููู ููููููู ุณูุงุฌูุฏูุง
Artinya:
โMengatakan โAlloohu Akbarโ ketika turun menuju Sujud.โ
C) MELETAKKAN TANGAN TERLEBIH DAHULU SEBELUM LUTUT
Ketika hendak sujud maka letakkanlah tangan terlebih dahulu sebelum lutut, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Abu Daawud no: 840, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅูุฐูุง ุณูุฌูุฏู ุฃูุญูุฏูููู ู ูููุงู ููุจูุฑููู ููู ูุง ููุจูุฑููู ุงููุจูุนููุฑู ููููููุถูุนู ููุฏููููู ููุจููู ุฑูููุจูุชููููู
Artinya:
โJika seorang dari kalian sujud maka janganlah kalian turun merunduk sebagaimana apa yang dilakukan oleh onta, akan tetapi letakkanlah kedua tangan sebelum kedua lutut.โ
Adapun Hadits yang menyatakan hendaknya kedua lutut terlebih dahulu daripada kedua tangannya, maka Hadits itu tergolong Hadits yang lemah (dhoโiif), sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Abu Daawud no: 838, Al Imaam At Turmudzy no: 268 dan Al Imaam Ibnu Maajah no: 882 dan Al Imaam An Nasaaโi no: 1089, sebagaimana hal ini telah dinyatakan ke-dhoโiif-annya oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany. Yaitu melalui Waaโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ุฑูุฃูููุชู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูุฐูุง ุณูุฌูุฏู ููุถูุนู ุฑูููุจูุชููููู ููุจููู ููุฏููููู ููุฅูุฐูุง ููููุถู ุฑูููุนู ููุฏููููู ููุจููู ุฑูููุจูุชููููู
Artinya:
โAku melihat Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila beliau sujud, maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan apabila bangun, maka beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya sebelum kedua lututnya.โ
Walaupun demikian, Ibnu Taimiyyah ุฑุญู ู ุงููู dalam Kitab โMajmu Al Fatawaโ Jilid 22 halaman 449, berkata: โAdapun sholat dengan kedua cara ini (mendahulukan kedua tangan sebelum kedua lutut atau kedua lutut sebelum kedua tangan โ pen.) adalah dibolehkan sesuai dengan apa yang disepakati para โUlama, yaitu jika orang yang sholat mau, maka dia boleh meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan jika dia mau maka dia boleh meletakkan kedua tangannya kemudian kedua lututnya. Dan sholatnya sah dalam kedua keadaan ini, sesuai dengan kesepakatan para โUlama.โ
Sikap ini juga menjadi sikap yang diambil oleh Syaik โAbdul Aziiz bin Baaz dan Syaikh โUtsaimiin ุฑุญู ูู ุง ุงููู.
D) IMAAM TERLEBIH DAHULU, BARU MAโMUM
Sebagai suatu catatan yang harus diperhatikan terutama ketika seseorang berposisi sebagai makmum adalah membiarkan Imaam sujud terlebih dahulu baru kemudian setelah itu makmum turun untuk sujud.
Hal ini sebagaimana terdapat dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 690 dan Al Imaam Muslim no: 474, dari riwayat Al Barooโ bin Al โAazib ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa:
ุฅูุฐูุง ููุงูู ุณูู ูุนู ุงูููููู ููู ููู ุญูู ูุฏููู ููู ู ููุญููู ุฃูุญูุฏู ู ููููุง ุธูููุฑููู ุญูุชููู ููููุนู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุณูุงุฌูุฏูุง ุซูู ูู ููููุนู ุณูุฌููุฏูุง ุจูุนูุฏููู
Artinya:
โApabila beliau (Nabi)ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengatakan โSami Alloohu liman hamidahโ maka tidak seorangpun dari kami mencondongkan punggungnya sehingga Nabiุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sujud terlebih dahulu, baru kemudian kami bersujud setelahnya.โ
E) POSISI TUBUH SAAT SUJUD
โ Dahi bersamaan satu paket dengan ujung hidung, ditempelkan ke tempat sujud
โ Telapak kaki belakang merapat dan tegak lurus
โ Paha lurus, tidak berhimpit dengan betis ataupun perut
โ Posisi tangan merenggang, jika memungkinkan. Tangan merenggang dari dada, telapak tangan sejajar seperti posisi jari-jemari saat sedang TakbiIrotul Ihroom. Dan jari jemari tidaklah merapat, dan tidak pula sangat merenggang.
Posisi tubuh saat sujud tersebut adalah sebagaimana dalil-dalil berikut ini:
E-1) DIATAS 7 (TUJUH) ANGGOTA BADAN
Hal ini adalah dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 815 dan Al Imaam Muslim no: 490, dari Shohabat โAbdullooh bin โAbbas ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ุฃูู ูุฑู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃููู ููุณูุฌูุฏู ุนูููู ุณูุจูุนูุฉู ุฃูุนูุธูู ู ุ ูููุงู ููููููู ุซูููุจููู ุ ูููุงู ุดูุนูุฑููู
Artinya:
โBahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู diperintahkan untuk sujud diatas 7 (tujuh) tulang dan tidak menyingkap bajunya dan rambutnya.โ
E-2) KEPALA DIANTARA KEDUA TELAPAK TANGANNYA
Ketika sujud maka hendaknya seorang Muslim meletakkan kepala diantara kedua telapak tangannya, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 401 dari Shohabat Waโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, dimana dijelaskan bahwa:
ููููู ููุง ุณูุฌูุฏู ุณูุฌูุฏู ุจููููู ููููููููู
Artinya:
โKetika beliau (Nabi) ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersujud, beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersujud diantara kedua telapak tangannya.โ
E-3) MERENGGANGKAN JARI DAN LENGAN
Adapun keadaan kedua tangan saat sujud dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 390 dan Al Imaam Muslim no: 495, dari Shohabat โAbdullooh bin Maalik bin Buhainah ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa:
ุฃูููู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงูู ุฅูุฐูุง ุตููููู ููุฑููุฌู ุจููููู ููุฏููููู ุญูุชููู ููุจูุฏููู ุจูููุงุถู ุฅูุจูุทููููู
Artinya:
โNabiุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู jika sholat, merenggangkan kedua tangannya hingga nampak putih ketiaknya.โ
E-4) TEGAP DAN TIDAK MALAS
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 822 dan Imaam Muslim no: 493, dari Shohabat Anas bin Maalik ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุงุนูุชูุฏููููุง ููู ุงูุณููุฌููุฏู ุ ูููุงู ููุจูุณูุทู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฐูุฑูุงุนููููู ุงููุจูุณูุงุทู ุงููููููุจู
Artinya:
โLuruslah kalian dalam sujud dan jangan lah seorang dari kalian menghamparkan kedua sikunya seperti anjing.โ
Kemudian dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 494, dari Al Barooโ bin Al Azib ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata, bahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersabda:
ุฅุฐุง ุณุฌุฏุช ูุถุน ูููู ูุงุฑูุน ู ุฑูููู
Artinya:
โJika kamu sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkat kedua sikumu.โ
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaaโi dalam As Sunnan Al Kubro no: 688 melalui Shohabat Abu Humaid As Saaโidy ุฑุถู ุงููู ุนูู, berkata:
ูุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ุฅุฐุง ููู ุฅูู ุงูุฃุฑุถ ุณุงุฌุฏุง ุฌุงูู ุนุถุฏูู ุนู ุฃุจุทูู ููุชุญ ุฃุตุงุจุน ุฑุฌููู
Artinya:
โAdalah Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู jika turun ke tanah menuju sujud maka beliau merenggangkan kedua lengan tangannya dari dua ketiaknya. Dan membuka jari kedua kakinya.โ
E-5) KEDUA TUMIT RAPAT
Hal ini dijelaskan melalui apa yang terjadi pada โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง, sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Muslim dalam Shohiih-nya no: 486, dimana ketika beliau ุฑุถู ุงููู ุนููุง terbangun di malam hari lalu mencari Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู (dalam keadaan gelap), maka โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง berkata:
ููููููุนูุชู ููุฏูู ุนูููู ุจูุทููู ููุฏูู ููููู ูููููู ููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููููู ูุง ู ูููุตููุจูุชูุงูู
Artinya:
โMaka tanganku tiba-tiba menyentuh pada kedua telapak kaki Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู . Beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sedang di masjid, dan kedua telapak kaki beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู itu tegak berdiri (dalam keadaan rapat).โ
Hal serupa dikuatkan oleh riwayat lain sebagaimana diriwayatkan oleh Al Imaam Hakim dalam Kitab Al Mustadrok no: 832, dimana beliau mengatakan, โHadits ini Shohiih memenuhi syarat Shohiih Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim, tetapi keduanya tidak mengeluarkannya dengan redaksi ini; dan saya tidak tahu seorangpun yang menyebutkan penggabungan kedua tumit dalam sujud, selain dalam Hadits ini.โ
Juga Hadits ini diriwayatkan oleh Al Imaam Ibnu Huzaimah dalam Shohiih-nya no: 654, dan Syaikh Al Aโdzomy mengatakan Sanadnya Shohiih.
Bahwa โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง berkata:
ููููุฏูุชู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููููุงูู ู ูุนูู ุนูููู ููุฑูุงุดูู ููููุฌูุฏูุชููู ุณูุงุฌูุฏูุง ุฑูุงุตููุง ุนูููุจููููู ุ ู ูุณูุชูููุจููุงู ุจูุฃูุทูุฑูุงูู ุฃูุตูุงุจูุนููู ุงููููุจูููุฉู
Artinya:
โSuatu malam aku kehilangan Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , padahal semula beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู seranjang denganku. Tiba-tiba aku temui beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dalam keadaan sujud, merapatkan kedua tumit kakinya, menghadapkan jari-jemari kakinya kearah Kiblat.โ
7. DUDUK ANTARA 2 SUJUD
Apabila seorang yang sholat selesai melakukan sujud yang pertama, kemudian bangun dan menjelang sujud yang kedua, dalam setiap rakaat ; tentunya melakukan posisi Duduk. Dimana posisi duduk ini disebut Duduk antara 2 Sujud.
Dan Duduk antara 2 Sujud ini hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
โ Pandangan mata ke tempat sujud
โ Duduk diatas telapak kaki kiri.
โ Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
โ Telapak tangan kanan diatas paha kanan dan telapak tangan kiri berada diatas paha kiri.
Imaam Ibnul Qoyyim ุฑุญู ู ุงููู berkata dalam Kitab โZaadul Maโadโ Jilid I halaman 230: โKemudian Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kepalanya (dari sujud) sembari bertakbir tanpa mengangkat kedua tangannya, dan beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู melalukan itu sebelum mengangkat kedua tangannya, kemudian duduk dengan menghamparkan kaki kiri, lalu mendudukinya dan menegakkan kaki kanannya.โ
Dan sebagaimana yang dijelaskan oleh Syaikh Al โUtsaimin, yang terdapat didalam โKoleksi Fatwa dan Risalahโ beliau Jilid XIII halaman 144, beliau berkata: โYang saya tahu tidak ada dalil yang menunjukkan adanya perbedaan antara Duduk Tasyahhud dengan Duduk antara Dua Sujud.โ
8. DUDUK ISTIRAHAT
Adapun jika kita bangun dari rakaat ganjil, maka disunnahkan untuk melakukan Duduk Istirahat sejenak sebelum bangun. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 823, dari Shohabat Maalik bin Al Huwairits ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู :
ููุฅูุฐูุง ููุงูู ููู ููุชูุฑู ู ููู ุตููุงูุชููู ููู ู ููููููุถู ุญูุชููู ููุณูุชููููู ููุงุนูุฏูุง
Artinya:
โApabila dalam Sholat rakaat ganjil, maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู tidak langsung bangun sehingga beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู duduk lurus (duduk istirahat) terlebih dahulu.โ
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhoory no: 824, masih melalui Maalik bin Al Huwairits ุฑุถู ุงููู ุนูู:
ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ุ ุนููู ุงูุณููุฌูุฏูุฉู ุงูุซููุงููููุฉู ุฌูููุณู ููุงุนูุชูู ูุฏู ุนูููู ุงูุฃูุฑูุถู ุซู ูู ููุงู ู
Artinya:
โDan apabila mengangkat kepalanya dari sujud kedua, maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู duduk (duduk istirahat) dan bertumpu pada bumi, kemudian bangun.โ
9. TASYAHHUD
Adapun tentang Tasyahhud adalah sebagaimana dijelaskan berikut ini:
A) POSISI DUDUK SAAT TASYAHHUD
Sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaaโi no: 889, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Waโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ููุช ูุฃูุธุฑู ุฅูู ุตูุงุฉ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ููู ูุตูู ููุธุฑุช ุฅููู ููุงู ููุจุฑ ูุฑูุน ูุฏูู ุญุชู ุญุงุฐุชุง ุจุฃุฐููู ุซู ูุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ููู ุงููุณุฑู ูุงูุฑุณุบ ูุงูุณุงุนุฏ ููู ุง ุฃุฑุงุฏ ุฃู ูุฑูุน ุฑูุน ูุฏูู ู ุซููุง ูุงู ููุถุน ูุฏูู ุนูู ุฑูุจุชูู ุซู ูู ุง ุฑูุน ุฑุฃุณู ุฑูุน ูุฏูู ู ุซููุง ุซู ุณุฌุฏ ูุฌุนู ูููู ุจุญุฐุงุก ุฃุฐููู ุซู ูุนุฏ ูุงูุชุฑุด ุฑุฌูู ุงููุณุฑู ููุถุน ููู ุงููุณุฑู ุนูู ูุฎุฐู ูุฑูุจุชู ุงููุณุฑู ูุฌุนู ุญุฏ ู ุฑููู ุงูุฃูู ู ุนูู ูุฎุฐู ุงููู ูู ุซู ูุจุถ ุงุซูุชูู ู ู ุฃุตุงุจุนู ูุญูู ุญููุฉ ุซู ุฑูุน ุฅุตุจุนู ูุฑุฃูุชู ูุญุฑููุง ูุฏุนู ุจูุง
Artinya:
โSungguh aku melihat pada sholat Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bagaimana beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sholat lalu beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู berdiri, kemudian bertakbir, kemudian mengangkat kedua tangannya sehingga sejajar dengan kedua telinganya, kemudian meletakkan tangan kanannya diatas telapak tangan kirinya dan pergelangan dan punggung lengan bawah tangan kirinya. Dan ketika hendak rukuuโ beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kedua tangannya seperti itu, kemudian meletakkan kedua tangannya diatas kedua lututnya, kemudian ketika beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kepalanya dari rukuuโ melakukan hal yang sama, kemudian beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู sujud lalu mensejajarkan kedua telapak tangannya dengan telinganya, kemudianduduk dan ber-iftirosy (menghamparkan kaki kirinya) dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas pahanya dan lututnya yang kiri, dan menjadikan siku tangan kanannya diatas paha kanannya, kemudian menggenggam dua dari jarinya dan membentuk lingkaran, kemudian mengangkat jarinya. Aku lihat menggerak-gerakkannya saat berdoa.โ
B) DUDUK IFTIROSY SAAT TASYAHHUD AWAL
Dalam Tasyahhud Awal hendaknya seorang yang sedang sholat memposisikan dirinya dalam sikap Iftirosy, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 498, dari โAaโisyah ุฑุถู ุงููู ุนููุง, bahwa:
ููููุงูู ููููุฑูุดู ุฑูุฌููููู ุงููููุณูุฑูู ููููููุตูุจู ุฑูุฌููููู ุงููููู ูููู
Artinya:
โNabiุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki kanannya.โ
Duduk Iftirosy tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :
โ Duduk diatas telapak kaki kiri
โ Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
C) DUDUK TAWARRUK SAAT TASYAHHUD AKHIR
Dalam Tasyahud Akhir ini, seorang yang sedang sholat hendaknya memposisikan dirinya dalam sikap Tawarruk, sebagaimana dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 579, dari Shohabat โAbdullooh bin Az Zubair ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฅูุฐูุง ููุนูุฏู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ุฌูุนููู ููุฏูู ููู ุงููููุณูุฑูู ุจููููู ููุฎูุฐููู ููุณูุงูููู ููููุฑูุดู ููุฏูู ููู ุงููููู ูููู ููููุถูุนู ููุฏููู ุงููููุณูุฑูู ุนูููู ุฑูููุจูุชููู ุงููููุณูุฑูู ููููุถูุนู ููุฏููู ุงููููู ูููู ุนูููู ููุฎูุฐููู ุงููููู ูููู ููุฃูุดูุงุฑู ุจูุฅูุตูุจูุนููู
Artinya:
โBahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila duduk dalam sholat (Tasyahhud Akhir), beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengedepankan kaki kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara pahanya dan betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan meletakkan tangan kirinya diatas lutur kirinya. Dan meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan telunjuknya.โ
Duduk Tawarruk tersebut dapat digambarkan sebagaimana berikut ini :
โ Duduk diatas lantai (sajadah).
โ Telapak kaki kanan tegak lurus dengan ujung jari mengarah kearah Kiblat.
โ Ujung kaki kiri diposisikan dibawah betis kaki kanan. Nampak ujung-ujung jarinya.
D) PANDANGAN MATA SAAT TASYAHHUD
Sedangkan pandangan mata saat duduk Tasyahhud tersebut adalah diarahkan ke jari telunjuk tangan kanan, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaaโi no: 1160, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat Waโil bin Hujr ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู :
ูุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ูุฎุฐู ุงููู ูู ูุฃุดุงุฑ ุจุฃุตุจุนู ุงูุชู ุชูู ุงูุฅุจูุงู ูู ุงููุจูุฉ ูุฑู ู ุจุจุตุฑู ุฅูููุง
Artinya:
โMeletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dan memberi isyarat dengan telunjuknya kearah Kiblat sembari mengarahkan pandangannya padanya (pada telunjuk tangannya).โ
Juga dalam Hadits Riwayat Al Imaam An NasaaโI no: 1275 dan Al Imaam Abu Daawud no: 990, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat โAbdullooh bin Az Zubair ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ุฃูููู ุฑูุณูููู ุงูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุงูู ุฅูุฐูุง ููุนูุฏู ููู ุงูุชููุดููููุฏู ููุถูุนู ููููููู ุงููููุณูุฑูู ุนูููู ููุฎูุฐููู ุงููููุณูุฑูู ุ ููุฃูุดูุงุฑู ุจูุงูุณููุจููุงุจูุฉู ูุงู ููุฌูุงููุฒู ุจูุตูุฑููู ุฅูุดูุงุฑูุชููู
Artinya:
โBahwa Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila duduk dalam Tasyahud maka beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya dan memberi isyarat dengan telunjuknya dan pandangannya tidak melewati isyarat telunjuknya.โ
E) POSISI PELETAKAN TANGAN SAAT TASYAHHUD
Sedangkan posisi peletakan tangan saat Tasyahhud tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam At Turmudzy no: 294, dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู:
ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุงู ุฅุฐุง ุฌูุณ ูู ุงูุตูุงุฉ ูุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ุฑูุจุชู ูุฑูุน ุฅุตุจุนู ุงูุชู ุชูู ุงูุฅุจูุงู ุงููู ูู ูุฏุนู ุจูุง ููุฏู ุงููุณุฑู ุนูู ุฑูุจุชู ุจุงุณุทูุง ุนููู
Artinya:
โBahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila duduk dalam sholat, beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meletakkan tangan kanannya diatas lututnya dan mengangkat telunjuknya yang kanan ketika berdoโa dan menghamparkan tangan kirinya diatas lututnya.โ
E-1) Posisi peletakan tangan saat Tasyahhud Awal dapat digambarkan sebagaimana berikut ini:
โ Telapak tangan kiri diatas lutut kiri.
โ Telapak tangan kanan sembari menunjuk kearah Kiblat. Dengan menempelkan ujung ibu jari ke ujung jari tengah. Atau seperti orang menunjuk.
โ Pandangan mata tertuju pada ujung jari telunjuk.
E-2) Sedangkan posisi peletakan tangan saat Tasyahhud Akhir dapat digambarkan sebagaimana berikut ini:
โ Telapak tangan kiri diatas lutut kiri.
โ Telapak tangan kanan sembari menunjuk kearah Kiblat. Dengan menempelkan ujung ibu jari ke ujung jari tengah. Atau seperti orang menunjuk.
โ Pandangan mata tertuju pada ujung jari telunjuk.
F) KEADAAN JARI-JEMARI TANGAN KANAN SAAT TASYAHHUD
Adapun keadaan jari jemari tangan kanan saat tasyahhud tersebut adalah membentuk angka 53, sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Ahmad no: 6153, menurut Syaikh Syuโaib Al Arnaaโuth sanadnya Shohiih memenuhi syarat Al Imaam Muslim, para perowinya terpercaya, termasuk para perowi Al Imaam Al Bukhoory dan Al Imaam Muslim kecuali Hammad bin Salamah, beliau termasuk perowi Shohiih Muslim; dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู :
ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู ูุงู ุฅุฐุง ูุนุฏ ูุชุดูุฏ ูุถุน ูุฏู ุงููุณุฑู ุนูู ุฑูุจุชู ุงููุณุฑู ููุถุน ูุฏู ุงููู ูู ุนูู ุฑูุจุชู ุงููู ูู ูุนูุฏ ุซูุงุซุง ูุฎู ุณูู ูุฏุนุง
Artinya:
โBahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila duduk bertasyahhud beliau meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya dan meletakkan tangan kanannya diatas lutut kanannya dan membentuk angka 53 kemudian berdoa.โ
Atau menggenggamkan seluruh jemari tangan kanan dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkannya diatas paha kanannya; lalu meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya. Sebagaimana hal tersebut dijelaskan dalam Hadits Riwayat Al Imaam Muslim no: 580, dari โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู, dimana didalam riwayat itu dijelaskan bahwa:
ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุตูููุนู ููุงูู ููุงูู ุฅูุฐูุง ุฌูููุณู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ููุถูุนู ููููููู ุงููููู ูููู ุนูููู ููุฎูุฐููู ุงููููู ูููู ููููุจูุถู ุฃูุตูุงุจูุนููู ูููููููุง ููุฃูุดูุงุฑู ุจูุฅูุตูุจูุนููู ุงูููุชูู ุชูููู ุงูุฅูุจูููุงู ู ููููุถูุนู ููููููู ุงููููุณูุฑูู ุนูููู ููุฎูุฐููู ุงููููุณูุฑูู
Artinya:
โRosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู apabila duduk dalam sholat maka beliau ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู meletakkan telapak tangan kanannya diatas paha kanannya dengan menggenggam seluruh jarinya dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak tangan kirinya diatas paha kirinya.โ
10. LAMANYA GERAKAN SHOLAT :
Gerakan sholat tersebut dilaksanakan dalam waktu yang mendekati sama lamanya. Hal ini adalah sebagaimana dijelaskan dalam Hadits Al Imaam Al Bukhoory no: 801 dan Al Imaam Muslim no: 471, dari Shohabat Al Barooโ bin Azib ุฑุถู ุงููู ุนูู, beliau berkata:
ููุงูู ุฑููููุนู ุงููููุจูููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุณูุฌููุฏููู ุ ููุฅูุฐูุง ุฑูููุนู ุฑูุฃูุณููู ู ููู ุงูุฑูููููุนู ููุจููููู ุงูุณููุฌูุฏูุชููููู ููุฑููุจูุง ู ููู ุงูุณููููุงุก
Artinya:
โAdalah rukuuโ dan sujudnya Nabiุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู itu dan ketika beliauุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู mengangkat kepalanya dari rukuuโ dan duduk antara dua sujud; lamanya adalah mendekati sama.โ
Juga sebagaimana dalam Hadits yang panjang yang diriwayatkan oleh Al Imaam Muslim no: 397, melalui salah seorang Shohabat yakni Abu Hurairoh ุฑุถู ุงููู ุนูู, bahwa:
ุฏูุฎููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููุฏูุฎููู ุฑูุฌููู ููุตููููู ุซูู ูู ุฌูุงุกู ููุณููููู ู ุนูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ููุฑูุฏูู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ุงูุณูููุงูู ู ููุงูู ยซ ุงุฑูุฌูุนู ููุตูููู ููุฅูููููู ููู ู ุชูุตูููู ยป. ููุฑูุฌูุนู ุงูุฑููุฌููู ููุตููููู ููู ูุง ููุงูู ุตููููู ุซูู ูู ุฌูุงุกู ุฅูููู ุงููููุจูููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ููุณููููู ู ุนููููููู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู -ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู - ยซ ููุนููููููู ุงูุณูููุงูู ู ยป. ุซูู ูู ููุงูู ยซ ุงุฑูุฌูุนู ููุตูููู ููุฅูููููู ููู ู ุชูุตูููู ยป. ุญูุชููู ููุนููู ุฐููููู ุซููุงูุซู ู ูุฑููุงุชู ููููุงูู ุงูุฑููุฌููู ููุงูููุฐูู ุจูุนูุซููู ุจูุงููุญูููู ู ูุง ุฃูุญูุณููู ุบูููุฑู ููุฐูุง ุนููููู ูููู. ููุงูู ยซ ุฅูุฐูุง ููู ูุชู ุฅูููู ุงูุตูููุงูุฉู ููููุจููุฑู ุซูู ูู ุงููุฑูุฃู ู ูุง ุชูููุณููุฑู ู ูุนููู ู ููู ุงููููุฑูุขูู ุซูู ูู ุงุฑูููุนู ุญูุชููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุฑูุงููุนูุง ุซูู ูู ุงุฑูููุนู ุญูุชููู ุชูุนูุชูุฏููู ููุงุฆูู ูุง ุซูู ูู ุงุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุณูุงุฌูุฏูุง ุซูู ูู ุงุฑูููุนู ุญูุชููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุฌูุงููุณูุง ุซูู ูู ุงููุนููู ุฐููููู ููู ุตููุงูุชููู ูููููููุง
Artinya:
โAda seseorang masuk kedalam Masjid kemudian sholat, kemudian datang kepada Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู memberi salam, kemudian Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู menjawab salamnya sembari berkata, โUlanglah sholatmu, sesungguhnya kamu belum sholat.โ
Maka kembalilah orang tersebut mengulang sholatnya, sebagaimana dia sholat pertama kali. Kemudian ia datang kembali kepada Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู dan memberi salam. Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู pun menjawab salamnya, kemudian mengatakan, โUlanglah sholatmu, sebab kamu belum sholat.โ
Diulangnya lagi perbuatan itu hingga tiga kali, sehingga orang itu mengatakan, โDemi Yang mengutusmu dengan kebenaran, sungguh aku tidak bisa melakukan yang lebih baik dari itu. Maka ajarilah aku.โ
Maka bersabdalah Rosuulullooh ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , โJika kamu berdiri untuk sholat, maka bertakbirlah.
Kemudian bacalah apa yang mudah bagimu dari Al Qurโan.
Kemudian rukuuโ-lah kamu sehingga kamu rukuuโ dalam keadaan thumaโninah.
Kemudian bangunlah kamu dari rukuuโ-mu sehingga kamu ber-Iโtidaal dalam keadaan thumaโninah.
Kemudian sujudlah kamu sehingga kamu bersujud dalam keadaan thumaโninah.
Kemudian bangkitlah kamu dari sujud, sehingga kamu duduk dalam keadaan thumaโninah.
Dan lakukanlah yang demikian itu dalam seluruh sholatmu.โ
11. SALAM
Adapun ketika Salam, hendaknya seseorang memalingkan kepalanya ke kanan hingga putih pipinya terlihat, kemudian memalingkan kepalanya ke kiri hingga putih pipinya terlihat oleh orang dibelakangnya.
Hal tersebut adalah sebagaimana dijelaskan dalam dalil berikut ini:
Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaaโi dalam As Sunnan Al Kubro no: 1248, dan dishohiihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al Albaany dalam Shohiih Sunnan An Nasaaโi no: 1324, dari Shohabat โAbdullooh bin โUmar ุฑุถู ุงููู ุนูู:
ุฃูููููู ููุงูู ููุณููููู ู ุนููู ููู ูููููู ููุนููู ููุณูุงุฑููู : ุงูุณูููุงูู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ุ ุงูุณูููุงูู ู ุนูููููููู ู ููุฑูุญูู ูุฉู ุงูููู ุญูุชููู ููุฑูู ุจูููุงุถู ุฎูุฏูููู ู ููู ููุงููููุง ููุจูููุงุถู ุฎูุฏูููู ู ููู ููุงููููุง
Artinya:
โBahwa Nabi ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan โAssalamuโalaikum Warohmatulloohโ, โAssalamuโalaikum Warohmatulloohโ sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih pipinya dari sini.โ